27 Agustus 2011

MARI BELAJAR PSIKOLOGI-Memory

Memory atau ingatan adalah proses kognisi terdiri dari orientasi/perhatian, mengartikan kode, meyimpan dan membuka kembali data. Ingatan secara umum dibagi dua yaitu ingatan jangka pendek (short-term) dan ingatan jangka panjang (long-term).

Ingatan Jangka pendek (STM)
Sering diistilahkan sebagai memory kerja (working memory) dilakukan oleh otak bagian depan (prefrontal cortex). Ingatan jangka pendek terjadi hanya dalam beberapa detik sampai satu menit dan dibatasi maksimal 7 item. Tugas STM menjaga informasi dalam benak untuk beberapa waktu sebelum hilang atau dipindahkan ke fase Long-term Memory (LTM).
Contoh dalam melihat plat nomor mobil Anda pasti cepat mengingat sebelum lupa karena secara otomatis dipindahkan pada tahap LTM. Fungsi STM mempermudah kita berpikir.
Tahap lebih lama sedikit (dalam beberapa detik) dari STM diistilahkan sebagai sensory memory atau registration memory. Tahap ini menyimpan banyak informasi dalam waktu pendek. Tahap ini juga dikatakan sebagai fase antara dari sistem ingatan antara STM dan LTM.
Beberapa bagian dari STM adalah
Immediate memory; tahap awal STM yang secara temporer menyimpan informasi sebelum proses penyimpanan selama 30 detik sampai beberapa menit.
Rehearsal memory; tahap akhir dari STM sampai satu jam. Mekanisme yang terjadi disertai dengan proses pengulangan secara mental (rehearal) yang kejadiannya lebih lama dalam melacak ingatan. Tahap ini memungkinkan atau tidaknya informasi tersebut akan disimpan secara permanen.
Longer STM; adalah fase terlama dari tipe ingatan STM. Ingatan ini terjadi antara satu jam sampai dua hari ke depan. Tahap paling akhir proses STM menuju LTM.

Ingatan Jangka Panjang (LTM)
STM menyimpan ingatan pada waktu yang relatif lama atau bahkan permanen berdasarkan pengartian dan tingkat kepentingan. Ilmuwan menyatakan proses yang terjadi adalah tahapan perpindahan STM yang membutuhkan proses hippocampus dan bagian tengan temporal lobe ke neocortex untuk penyimpanan lebih lama.
Terdapat dua klasifikasi utama terjadinya LTM yaitu sistem deklaratif dan non-deklaratif.
Ingatan deklaratif (eksplisit); membutuhkan upaya kesadaran dan dapat dibedakan menjadi beberapa tahap episodik (pengalaman pribadi) dan semantik (fakta yang ada).
Ingatan non-deklaratif (implisit); adalah ketidaksadaran atau tanpa upaya. Ingatan terjadi karena kekhususan atau kemampuan dari ingatan itu sendiri.
Ingatan episodik adalah ingatan berdasarkan sejarah pribadi. Ingatan episodik bertanggung jawab terhadap kejadian yang terjadi dalam kehidupan individu. Ingatan ini terkait dengan ruang dan waktu dimana individu mengalami ingatan terhadap situasi tertentu (ruang dan waktu) dari kejadian masa lalu.
Anatomi Ingatan Episodik
Hippocampus dan lobe temporer adalah bagian penting dalam mengolah informasi, membentuk dan menerima ingatan. Hippocampus terletak di dalam celebral cortex pada sistem limbik. Mediodorsal nukelus talamus, amigdala dan hippocampus terlibat dalam pengaturan informasi apa yang akan disimpan dalam ingatan.
Ingatan semantik; diterangkan sebagai ingatan dari kenyataan yang diketahui dan tidak terkait dengan tempat atau waktu ketika hal itu terjadi. Misal rumus pitagoras atau pemahaman lain seperti cara mengemudikan kendaraan. Penderita cacat otak yang dapat mengalami kesulitan dalam mengingat pengalaman apa yang terjadi sebelumnya (ingatan episodik)  masih dapat mengingat pemahaman yang telah siap digunakan (semantik), sehingga ingatan episodik dan semantik memiliki mekanisme dasar syaraf yang berbeda dalam bekerja.
Ingatan prosedural; adalah tipe otomatis atau tanpa upaya dari ingatan yang dapat dipahami. Menempatkan pakaikan, membersihkan piring atau berjalan di tempat gelap di ruangan yang biasa ditempati, semua itu membutuhkan ingatan prosedural. Meski dapat melakukan dengan mudah terkait dengan tugas yang biasa dilakukan, seringkali akan mengalamai kesulitan untuk mengucapkan bagaimana kita melakukannya.
Ingatan prosedural menggunakan bagian lain dari otak dibandingkan dengan ingatan episodik. Penderita amnesia bisa kehilangan sebagian besar ingatan mengenai kehidupannya namun masih dapat mengingat bagaimana melakukan aktivitas rutin lain dimana ingatan prosedural tidak mempengaruhi dirinya.
Anda dapat melihat kemampuan Short-term Memory Anda melalui tes eksperimen dibawah ini:
Tes Short-term Memory (alphanumeric-differential)
Apabila lebih spesifik mengukur perhatian (attention) sebagai bagian utama berhasil tidaknya short-term memory, tesnya Variability of Attention Test.
Untuk mengukur kemampuan ingatan semantik (semantic memory), dapat melakukan Lexical Decision Test, tes ini juga sering digunakan untuk penelitian psikolinguistik.

sumber:
http://www.brainbehavioroptimization.com/

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hay........ thanks ya :)