seringkali orangtua merasa
anaknya memiliki bakat seperti orangtuanya. Maka orangtua pun mencoba
membawa anaknya untuk les bahasa Inggris, piano, balet, dan sebagainya.
Namun pada akhirnya pengembangan bakat yang diperkirakan akan berpotensi
besar nantinya, tidaklah demikian.
Malah sebaliknya, bakat tidak berkembang sama sekali. Padahal setap
anak itu unik dan memiliki karakter, bakat, dan potensi yang
berbeda-beda.
Di era sekarang ini ada semacam terobosan untuk meneropong sejauh mana
bakat seorang anak. Metoda yang disebut dengan teknologi dermatoglyphics
(fingerprint). Teknologi inilah yang dipakai untuk meneropong bakat
anak.
sidik jari ini, dipercaya bisa mengetahui bakat anak sejak dini. fingerprint diyakini dapat dibuktikan dari sisi antropologi, genetik medis, dan statistik
yang berhubungan dengan kemampuan yang dibawa manusia sejak lahir.
Secara medis ditemukan bahwa formasi sidik jari manusia baru terbentuk
pada minggu ketigabelas, saat janin mulai berkembang dan terbentuk
sempurna pada minggu kesembilanbelas.
Tepat pada saat itu perkembangan otak secara simultan janin mulai
bekerja. Dengan demikian ditemukan adanya hubungan antara pengembangan
otak dengan sidik jari.
metode ini ditemukan sekitar abad 18-19.
Pada abad ke 18,Paul Brocca menemukan area pusat produksi kemampuan
bicara berada pada area frontal lobes yang dikenal sebagai area brocca
di otak bagian kiri. Hal ini membuktikan bahwa pusat kemampuan bahasa berada pada otak
sebelah kiri. Pembuktian berikutnya dilakukan oleh Roger Sperry dan Koleganya pada
tahun 1960. Penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan fungsi dan
tugas antara otak kanan dan kiri. Otak kiri memiliki fungsi untuk
verbal, pemahaman logis, faktual dan analisis. Sementara itu otak kanan
memiliki fungsi yang berkaitan dengan persepsi ruang, musik, kreatifitas
dan emosi. Otak kanan berhubungan dengan tangan kiri dan otak kiri
berkaitan dengan tangan kanan.
• Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak Prefrontal.
• Fingerprint pada Telunjuk berkorelasi dengan bagian otak Frontal.
• Fingerprint pada Jari Tengah berkorelasi dengan bagian otak Parietal.
• Fingerprint pada Jari Manis berhubungan dengan bagian otak Temporal.
• Fingeprint pada Jari Kelingking berhubungan dengan bagian otak Occipital.
ada empat macam jenis fingerprint, antara lain whorl (w), ulnar loop
(u), radical loop (r), dan arch (a). saiia sendiri kurang tau yaa apa
perbedaan masing2 jenis fingerprint tersebut, saiia sudah mencoba utk
searching dan mencari tau tapi hasilnya belom cukup memberikan
penjelasan.
naah, pertanyaannya adalah apakah benar metode fingerprint ini masih alamiah di era sekarang ini?
menurt saiia tidak.. kenapa???
begini,
setiap bayi yang lahir dianugerahi bakat dan kemampuan yang luar biasa, dan unik artinya memiliki kemampuan yang berbeda beda antara individu satu dengan individu yang lain. hal ini sebagai anugerah dari Allah SWT yang tiada tara.. kita tidak bisa nge-judge bahwa "..aah yaa, berdasarkan hasil bakat si anak adl A jadi segala sesuatunya hrs berdasar bakat A tersebut.."
metode fingerprint sendiri ditemukan sekitar abad ke 18. sama hal nya dengan tipologi Hipocrates-Galenus yang memahami bahwa sifat2 kejiwaan yg khas (tempramen) didasarkan pada cairan yg dominan, seperti : choleris dg sifat2 khasnya semangat besar, optimis dll..
juga sama halnya dengan teori Sheldon yg menjelaskan sifat kepribadian seseorang berdasarkan ciri fisiknya.
well...bukannya saiia tidak setuju yaa dengan metode fingerprint ini..boleh metode ini kita coba, tapi jangan kita jadikan ini sebagai acuan kita dalam mencapai aktualisasi diri. jangan karena hasil fingerprint yang menyatakan kita berbakat di bidang musik, lalu kita hanya mengerucutkan potensi kita di bidang musik saja. karna sekali lagi, sesungguhnya manusia diciptakan dengan bakat dan kemampuan yang sebegitu luasnya..tinggal bagaimana upaya kita utk menggali dan terus mengembangkan potensi yg ada pada diri kita.. :)
ini menurutku, bagaimana menurutmu.???